NAMA Facility diluncurkan oleh German Federal Ministry for the Environment, Nature Conservation, Building and Nuclear Safety (BMUV) dan Department for Business, Energy and Industrial Strategy (BEIS, sebelumnya DECC) pada Desember 2012. Danish Ministry of Climate, Energy and Utilitie (KEFM) dan European Commission bergabung dengan NAMA Facility sebagai donor baru pada tahun 2015. NAMA ialah badan yang dibentuk untuk membantu dunia mengimplementasikan NDC di bawah Paris Agreement.

NAMA Facility – dana multi-donor berbasis hibah yang tangkas – secara efisien mendistribusikan dan memobilisasi keuangan untuk pembangunan netral karbon. NAMA Facility menawarkan proses struktur serta mekanisme keuangan dan dukungan teknis kepada negara-negara mitra untuk memenuhi tujuan iklim mereka.

NAMA Facility mendukung implementasi proyek yang berfokus pada mengurangi dampak perubahan iklim. NAMA Support Project (NSP) di Indonesia salah satunya ialah SUTRI NAMA.

Lihat Detail

SECO adalah badan pemerintah federal Swiss untuk isu-isu inti yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi. Tujuannya adalah untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, lapangan kerja yang luas dan kondisi kerja yang adil dengan menyediakan lingkungan yang stabil untuk peraturan, kebijakan ekonomi dan perdagangan luar negeri.

Digitalisasi dan keberlanjutan adalah fokus kebijakan ekonomi luar negeri SECO. Melalui kebijakan ekonomi luar negerinya, Swiss berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di Swiss dan negara-negara mitranya, termasuk Indonesia.

Lihat Detail

Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) adalah departemen milik Pemerintah Inggris Raya. Departemen ini berdiri pada pada 2 September 2020 melalui penggabungan Foreign and Commonwealth Office (FCO) dan Department for International Development (DFID). FCO sendiri berdiri sejak tahun 1968 oleh penggabungan Foreign Office (FO) dan Commonwealth Office, bertanggung jawab untuk melindungi dan mempromosikan kepentingan Inggris di seluruh dunia.

FCO memiliki jaringan kedutaan dan konsulat di seluruh dunia, mempekerjakan lebih dari 14.000 orang di hampir 270 kantor diplomatik. FCO bekerja dengan organisasi internasional untuk mempromosikan kepentingan Inggris dan keamanan global, termasuk Uni Eropa, NATO, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Negara Anggota PBB, dan Negara Persemakmuran.

FCO berfokus pada pendanaan kegiatan yang meliputi keamanan dan kontra terorisme, pendidikan, perlindungan korban kekerasan, ilmu pengetahuan dan penanganan perubahan iklim.

Lihat Detail

UK PACT (Partnering for Accelerated Climate Transitions) adalah program di bawah portofolio International Climate Finance (ICF) Inggris. Program ini diatur dan didanai bersama oleh Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO) dan Department for Business, Energy and Industrial Strategy (BEIS). Inggris berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim dan menginvestasikan £11,6 miliar melalui ICF selama lima tahun hingga Maret 2026.

UK PACT mendanai proyek-proyek yang mendukung negara-negara mitra yang memenuhi syarat untuk Official Development Assistance (ODA) untuk melaksanakan dan meningkatkan ambisi mereka untuk pengurangan emisi karbon sejalan dengan NDC. Semua proyek UK PACT bekerja untuk mempercepat transisi negara-negara mitra menuju pembangunan rendah karbon.

UK PACT memberikan dampak melalui kombinasi pendanaan hibah untuk proyek pengembangan kapasitas jangka panjang dan mobilisasi cepat keahlian jangka pendek untuk berbagi keterampilan dan peluang penempatan.

Lihat Detail

KIAT adalah kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif melalui peningkatan akses terhadap infrastruktur untuk semua orang.

Kemitraan ini bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat, menyediakan bantuan teknis untuk meningkatkan kebijakan, perencanaan dan penyediaan infrastruktur. KIAT juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pengeluaran dan perencanaan infrastruktur.

Dukugan yang diberikan KIAT ialah di bidang kebijakan dan reformasi peraturan, persiapan proyek, pembiayaan dan penyampaian hasil, guna mendorong investasi yang lebih besar di bidang infrastruktur.

Delapan fokus kegiatan KIAT di Indonesia ialah persediaan air perkotaan, sanitasi perkotaan, manajemen limbah padat perkotaan, pembangunan jaringan jalan, manajemen jaringan jalan, mobilitas perkotaan, pembiayaan dan pendanaan infrastruktur, gender dan inklusi sosial.

Lihat Detail