Kebijakan dan Rancangan
Untuk mengurangi emisi GRK dari sektor transportasi, pembuat keputusan harus terlebih dahulu mengidentifikasi kondisi sistem transportasi di wilayahnya sebelum menetapkan tujuan kebijakan hingga melakukan pendekatan sistematis untuk mencapai target tersebut.
Pendekatan Avoid-Shift-Improve (A-S-I)
Digunakan oleh pembuat kebijakan untuk mengidentifikasi kebijakan transportasi yang bertujuan mengurangi emisi GRK dari perjalanan kendaraan.
Pendekatan ini berarti menghindari atau mengurangi jarak yang ditempuh melalui perencanaan penggunaan lahan yang terintegrasi untuk menjaga mobilitas sambil mengurangi kilometer yang ditempuh. Karena pembangunan yang berorientasi pada transit hanya akan meningkatkan kepadatan.
Pengertian mobilitas ini didefinisikan sebagai berbagai aktivitas manusia, seperti bisnis, perkantoran, rekreasi serta aktivitas sosial dan budaya lainnya.
Zona perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan tempat rekreasi yang terintegrasi memungkinkan orang untuk melakukan aktivitas mereka tanpa jarak transportasi yang jauh.
Shift
ShiftPendekatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi dengan beralih kepada moda transportasi yang paling ramah lingkungan. Moda transportasi tidak bermotor memiliki dampak lingkungan yang paling rendah, diikuti oleh bus dan kereta api. Sedangkan mobil memiliki dampak paling tinggi.
Oleh karena itu, perpindahan moda bertujuan untuk memperkuat (atau memelihara) penggunaan moda transportasi non-kendaraan bermotor dan angkutan umum.
Di sini langkah-langkah Manajemen Permintaan Transportasi, seperti pembatasan parkir dan penentuan tarifnya, memainkan peran penting untuk pergeseran insentif ke pilihan transportasi yang lebih berkelanjutan.
Di tempat-tempat di mana jumlah moda transportasi tidak bermotor dan angkutan umum sudah banyak peminat, target utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas layanannya.
Improve
ImprovePendekatan ini berupaya meningkatkan fokus pada efisiensi bahan bakar kendaraan, bahan bakar rendah karbon, serta pada optimalisasi infrastruktur transportasi.
Pendekatan A-S-I mengikuti hierarki implisit, dengan tindakan Avoid yang peka dengan kondisi untuk diterapkan terlebih dahulu, diikuti oleh tindakan Shift dan akhirnya oleh tindakan Improve.
Pendekatan ini dapat membantu mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan akses ke peluang sosial ekonomi, meningkatkan efisiensi logistik, mengurangi kemacetan, meningkatkan kualitas udara, dan meningkatkan keselamatan jalan.
Statistik
Berdasarkan Studi Kelayakan (GIZ, 2021) telah menunjukkan bahwa strategi Avoid dan Shift dapat menghasilkan 40 sampai 60% pengurangan emisi dari sektor transportasi, dengan biaya lebih rendah daripada strategi Improve.
Kontribusi Nationally Determined Contributions (NDC) yang diperbarui berdasarkan Paris Agreement berfokus pada tindakan Improve (52% dari semua tindakan). Sementara fokus untuk tindakan Shift dan Avoid masing-masing menyumbang 38% dan 10%.